Densus 88 Kembali Tangkap Delapan Tersangka Terorisme Di Riau

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali menangkap lima tersangka teroris di wilayah Kabupaten Dumai, Riau. Dengan begitu total tersangka yang telah ditangkap mencapai 13 orang.

"Densus 88 antiteror Polri melakukan upaya penegakan hukum, penangkapan terhadap 13 orang pelaku tindak pidana terorisme di Provinsi Riau," ujar Juru Bicara Humas Polri Kombes Ade Yaya Suryana dalam konferensi pers, Jumat (16/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima tersangka baru tersebut berinisial WI, S, A, ES, dan AF. Mereka ditangkap di waktu dan tempat yang berbeda.

Ade menjelaskan khusus untuk tersangka WI dibekuk pada Kamis, (15/9). Sementara empat tersangka lainnya ditangkap hari ini.

"Keempat orang tersebut pada 2013 menghadiri pertemuan bidang bayan di wisata dakwah ghofur," katanya.

Lebih lanjut, Ade menyebut tersangka AF juga turut terlibat dengan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) lewat yayasan yang terafiliasi.

"AF merupakan pemilik sebuah yayasan yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah dan pada awal 2017. AF menampung pengajar dan siswa sekolah dekasus," ujarnya.

Sebelumnya Densus 88 Antiteror menangkap delapan tersangka teroris di wilayah Dumai, Riau. Delapan orang tersangka teroris itu disebut masuk dalam jaringan Anshor Daulah (AD).

Delapan tersangka teroris itu berinisial RP, JW alias AJ, II, M, Z, MNS, ITZ, dan MA. Mereka dibekuk pada Rabu, (14/9).

Bisnis.com, JAKARTA - Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap delapan tersangka dalam kasus dugan tindak pidana terorisme di Dumai, Riau.

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar membenarkan bahwa adanya penangkapan delapan orang terduga terorisme pada Rabu (14/9/2022).

“Dilaporkan bahwa telah dilakukan penegakan hukum terhadap delapan orang tersangka Anshor Daulah Dumai, Riau," tutur Aswin kepada wartawan, Kamis (15/9/2022) malam.

Diketahui, delapan tersangka tersebut adalah RP alias Riki Fernando, JW alias Joko Witoyo, II alias Indra Irwansyah, M alias Muhyi, Z alias Zulpendra, MNS alias Moh Nur Sahid, ITZ alias Iwan Tuah Zainuddin, dan MA alias Muhammad Ali.

Untuk peran sendiri, Aswin memaparkan bahwa untuk tersangka Riki berperan sebagai Amir AD Dumai dan terkoneksi dengan grup telegram pengusaha lokal pimpimnan Abu Yusha di Jawa Tengah.

“Grup tersebut (telegram) membentuk struktur Tanzim agar terealisasi jihad Fisabililah," ujarnya.

Selain itu, Aswin mengatakan bahwa Riki juga melakukan survey lokasi I'dad di perkebuna  sawit Bagan Keladi, Dumai Barat dengan beberapa tersangka lainnya.

Tidak hanya melakukan survei lokasi, Aswin juga menjelaskan bahwa Riki dan beberapa tersangka sempat melakukan latihan ala militer di Pulau Rupat, Riau.

"Latihan ala militer sebanyak dua kali di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau pada awal 2020," pungkas Aswin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Harianjogja.com, JAKARTA - Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan tersangka dalam kasus dugan tindak pidana terorisme di Dumai, Riau.

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar membenarkan bahwa adanya penangkapan delapan orang terduga terorisme pada Rabu (14/9/2022).

“Dilaporkan bahwa telah dilakukan penegakan hukum terhadap delapan orang tersangka Anshor Daulah Dumai, Riau," tutur Aswin kepada wartawan, Kamis (15/9/2022) malam.

Diketahui, delapan tersangka tersebut adalah RP alias Riki Fernando, JW alias Joko Witoyo, II alias Indra Irwansyah, M alias Muhyi, Z alias Zulpendra, MNS alias Moh Nur Sahid, ITZ alias Iwan Tuah Zainuddin, dan MA alias Muhammad Ali.

Baca juga: 2 Negara Ini Tak Diundang ke Acara Pemakaman Ratu Elizabeth II

Untuk peran sendiri, Aswin memaparkan bahwa untuk tersangka Riki berperan sebagai Amir AD Dumai dan terkoneksi dengan grup telegram pengusaha lokal pimpimnan Abu Yusha di Jawa Tengah.

“Grup tersebut [telegram] membentuk struktur Tanzim agar terealisasi jihad Fisabililah," ujarnya.

Selain itu, Aswin mengatakan bahwa Riki juga melakukan survey lokasi I'dad di perkebunan  sawit Bagan Keladi, Dumai Barat dengan beberapa tersangka lainnya.

Tidak hanya melakukan survei lokasi, Aswin juga menjelaskan bahwa Riki dan beberapa tersangka sempat melakukan latihan ala militer di Pulau Rupat, Riau.

"Latihan ala militer sebanyak dua kali di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau pada awal 2020," pungkas Aswin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Tribratanews.polri.go.id - Polri menyampaikan bahwa jumlah pelaku tindak pidana terorisme yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Provinsi Riau bertambah. Total sebanyak 13 pelaku ditangkap Densus 88.“Densus 88 Antiteror Polri melakukan upaya penegakan hukum penangkapan terhadap 13 orang pelaku tindak pidana terorisme di provinsi Riau,” jelas Jubir Divhumas Polri Kombes. Pol. Ade Yaya Suryana, Jumat (16/9/22).Penangkapan kedua yang dilakukan Densus 88 pada hari Jumat (16/9/22) berhasil mengamankan 4 orang pelaku tindak pidana terorisme berinisial S, A, ES, dan AF. Keempat pelaku sempat menghadiri sebuah pertemuan pada tahun 2013. Selain itu, salah satu tersangka yakni AF juga merupakan pemilik sebuah yayasan yang berafiliasi dengan jamaah Islamiyah dan pada awal tahun 2017.Penangkapan pertama, Densus 88 total menangkap 9 tersangka dengan rincian sebagai berikut:1.Inisial RPKeterlibatan ikut melaksanakan dan berperan dalam survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut grup telegram tentang pengorganisasian jihad fisabilillah.2.Inisial JW Keterlibatan ikut melaksanakan dan berperan dalam survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut grup telegram tentang pengorganisasian jihad fisabilillah.3.Inisial IIKeterlibatannya tergabung dalam kelompok RQ dumai 2019 sampai 2021 dan saat ini ikut dalam kelompok Kholaqoh Singa Timur pimpinan Abu Jafar yang berencana akan melakukan Amaliyah yang berjumlah 8 orang, dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit Dumai.4.Inisial ZKeterlibatannya melakukan idad atau persiapan fisik sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.5.Inisial MnsKeterlibatan merupakan eks dari kelompok Pak Ngah, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018. Melakukan idad sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.6.Inisial MKeterlibatan merupakan eks dari kelompok inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018, melakukan idad sebanyak 2 kali di Riau pada awal tahun 2020 dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai.7.Inisial MAKeterlibatan melakukan idad sebanyak 2 kali di tahun 2020, kemudian survei juga di perkebunan sawit.8.Inisial ITZKeterlibatan merupakan eks dari kelompok Pak  inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau tahun 2018. Melakukan idad sebanyak 2 kali kemudian survei di kebun sawit di Riau.9.Inisial WIKeterlibatan merupakan anggota kelompok JAD Provinsi Riau. Merupakan Amir dari kelompoknya. Merupakan Pembina NII di wilayah Indragiri Hulu, berencana menjadikan kebunnya sebagai tempat latihan idad bersama dengan kelompoknya di Indragiri Hulu, dan berencana akan membantu keuangan untuk pembangunan penampungan Akhwat.

DENSUS 88 Antiteror Polri menangkap delapan tersangka kasus tindak pidana terorisme di Dumai, Riau, Rabu (14/9).

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar menjelaskan penangkapan terhadap delapan tersangka tindak pidana terorisme ini dilakukan di tempat yang berbeda.

"Dilaporkan bahwa telah dilakukan penegakan hukum terhadap delapan orang tersangka Anshor Daulah Dumai, Riau," kata Aswin dalam keterangan resmi, Jumat (16/9).

Baca juga: Tim Densus 88 Tangkap 8 Terduga Teroris Kelompok Anshor Daulah di Riau

Delapan tersangka tersebut ialah RP alias Riki Fernando, JW alias Joko Witoyo, II alias Indra Irwansyah, M alias Muhyi, Z alias Zulpendra, MNS alias Moh Nur Sahid, ITZ alias Iwan Tuah Zainuddin, dan MA alias Muhammad Ali.

Lebih lanjut, Aswin menjelaskan peranan masing-masing tersangka. Riki misalnya, merupakan Amir AD Dumai dan terkoneksi dalam grup Telegram pengusaha lokal pimpimnan Abu Yusha, Jawa Tengah.

"Grup tersebut membentuk struktur Tanzim agar terealisasi jihad Fisabililah," imbuh Aswin.

Adapun peran lain dari Riki, dijelaskan Aswin, melakukan survei lokasi I'dad di perkebunan sawit Bagan Keladi, Dumai Barat. Riki juga melakukan survei lokasi tersebut dengan tersangka lain.

"Beberapa di antaranya merupakan anggota kelompok Pok Pak Ngah (meninggal dunia saat penyerangan Polda Riau 2018 lalu)," beber Aswin.

Tidak hanya melakukan survei lokasi untuk pelaksanaan i'dad, Aswin juga membebarkan bahwa para tersangka ini juga sudah sempat melakukan latihan ala militer di Pulau Rupat, Riau.

"Latihan ala militer sebanyak dua kali di Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau pada awal 2020," tutupnya. (OL-1)

Densus 88 Antiteror Polri kembali menangkap tersangka kasus terorisme jaringan Anshor Daulah (AD) di Dumai, Riau. Terbaru, ada lima orang yang ditangkap sehingga total tersangka terorisme yang telah ditangkap berjumlah 13 orang.

"Telah dilakukan penangkapan 13 tersangka terorisme di Polda Riau," kata juru bicara Divhumas Polri, Kombes Ade Yaya Suryana, kepada wartawan, Jumat (16/9/2022).

Kelima tersangka yang baru ditangkap itu berinisial WI, S, A, ES, dan AF. Dia mengatakan empat dari lima tersangka itu ditangkap pagi tadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Keempat orang tersebut pada 2013 menghadiri pertemuan bidang bayan di wisata dakwah gofur," ujarnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap delapan tersangka teroris di wilayah Dumai, Riau. Kedelapan teroris tersebut merupakan jaringan Anshor Daulah (AD).

"Dilaporkan bahwa telah dilakukan penegakan hukum terhadap delapan orang tersangka Anshor Daulah Dumai, Provinsi Riau," kata Kabag Banops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Kamis (15/9).

Delapan teroris yang ditangkap itu adalah RP, JW alias AJ, II, M, Z, MNS, ITZ, dan MA. Mereka ditangkap pada Rabu (14/9), pukul 07.05 WIB hingga 12.10 WIB.

"Penangkapan dilakukan di Kota Dumai, Provinsi Riau, di delapan lokasi yang berbeda," ucapnya.

Lihat juga video '8 Terduga Teroris Ditangkap di Dumai, Kadensus 88: Bentuk Taaruf':

[Gambas:Video 20detik]

Hak Cipta © 2023 Divisi Humas Polri. All Right Reserved.

TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Densus 88 menangkap delapan orang dari kelompok Anshor Daulah di Dumai, Provinsi Riau, pada Rabu, 14 September 2022.

Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengkonfirmasi penangkapan delapan tersangka teroris ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Delapan tersangka teroris ditangkap di Dumai,” kata Aswin Siregar, 15 September 2022, dalam keterangan tertulis.

Densus 88 menangkap delapan tersangka di delapan lokasi berbeda di Dumai pada pukul 07.05-12.10 WIB. Delapan tersangka, yakni RP, JW, II, M, Z, MNS, ITZ, dan MA.

“Tersangka RP merupakan Amir AD Dumai dan terhubung dalam grup Telegram pengusaha lokal di bawah pimpinan Abu Yusha di Jawa Tengah,” kata Aswin Siregar.

Adapun tujuan Anshor Daulah adalah membentuk struktur Tanzim agar terwujud jihad fisabililah. Selain itu, itu depapan tersangka juga melakukan survei Idad Diarea di perkebunan sawit Began Keladi, Dumai barat. Selain itu, mereka juga bagian dari kelompok Pok Pak Ngah yang pernah melakukan penyerangan ke Polda Riau pada 2018.

“Mereka melakukan Idad latihan ala militer sebanyak dua kali di Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, awal 2022,” kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88.

21 November 2024, 06:00 WIB